Jurnal Refleksi Minggu 15


 

Jurnal Refleksi Minggu 15
Oleh : Hidrawati AS
CGP Angkatan 4 Kab. Konawe

 

Model DEAL ( Description, Examination and Articulation of Learning)

Description : Pembelajaran minggu ini diawali dengan eksplorasi konsep coaching dimana kami dapat mengeksplorasi berbagai konsep dasar mengenai praktek coaching, memahami perbedaan mendasar antara coach, mentor dan konselor, memahami konsep komunikasi yang memberdayakan yang didasarkan pada 4 unsur utama yang mendasari prinsip tersebut yaitu hubungan saling mempercayai, menggunakan data yang benar, bertujuan untuk menuntun para pihak untuk optimalisasi potensi dan rencana tindak lanjut dan   mempraktekkan konsep TIRTA sebagai sebuah model dalam coaching melalui ruang kolaborasi bersama calon guru penggerak lainnya, dalam pembelajaran tersebut kami mendapatkan arahan dari fasilitator bapak bonija mengenai tehnik-tehnik yang dilakukan dalam coaching, bagaimana memberikan pertanyaan reflektif dan terbuka kepada murid sehingga anak secara mandiri dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya, dalam melakukan praktek coaching tersebut masih terdapat banyak kekurangan dan adanya tahapan yang terlewatkan namun jika praktek coaching ini kami lakukan secara intensif dan menjadi sebuah pembiasaan maka kami  dapat memahami tehnik coaching yang benar.

Examination : Dalam ruang kolaborasi kami mendapatkan pembelajaran agar guru dapat melakukan praktek komunikasi yang memberdayakan dengan menggunakan tehnik coaching secara intensif dalam komunitas sekolah agar dapat menjadi sebuah pembiasaan / perilaku positif sehingga ketika anak menghadapi masalah maka guru dapat mengarahkan anak dengan tepat sesuai tahapan coaching.

Articulation of Learning : Dalam sesi kali ini saya mendapatkan pelajaran tentang empat aspek komunikasi yang mendukung praktek coaching yaitu komunikasi asertif (membangun hubungan positif dan pencapaian bersama dengan kedua belah pihak, menjadi pendengar aktif ( dengan melibatkan diri secara utuh dalam setiap tahapan coaching), bertanya efektif (mengajukan pertanyaan terbuka,yang focus pada tujuan reflektif, eksplorasi, mengukur pemahaman coachee dan mengajukan pertanyan aksi) dan umpan balik positif  ( memberikan apresiasi saat melakukan komunikasi)

Dari  keterampilan coaching yang telah dipelajari tersebut kami mengetahui jika selama ini kami lebih banyak melakukan peran sebagai konselor dan mentor kepada anak daripada coach sehingga anak menjadi terbiasa untuk mendapatkan solusi dari guru dan tidak dapat secara mandiri menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. Namun dari keterampilan coaching tersebut kami dapat melakukan perbaikan dalam rencana selnjutnya agar dapat memberikan arahan yang tepat kepada anak ketika mereka menemukan masalah dan menuntunnya agar tidak kehilangan arah (sistem among) sebagaimana filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Demikian jurnal refleksi ini, terima kasih.

Komentar